PROGRAM PEMBORAN EKSPLORASI BATUBARA
CV. DINAR GEOLOG
SARAN DARI PROGRAM LAPANGAN PEMBORAN EKPLORASI BATUBARA :
1.
Sasaran dari program
pemboran eksplorasi mineral harus dimengerti dari permukaan.
2.
Ssertifikasi dari
cadangan dan kualitas mineral menuju ke pemodelan tambang dan operasi tambang
yang berhasil.
3.
data yang di tolak atau
yang diabaikan harus dapat diterima, yang mana data tersebut tidak dapat
digunakan untuk "due diligance" suatu proyek
GAMBARAN UMUM :
1.
PROSEDUR PEMBORAN
2.
GEOPHYSICAL LOGGING
3.
CORE RECOVERY
4.
PROSEDUR LOGGING
1. PROSEDUR PEMBORAN :
·
daftar periksa pemboran
·
diagram alir pemboran
·
persyaratan pemboran
inti (full core metode)
·
tujuan pemboran
·
survey lubang bor
·
selubung permukaan
lubang bor
·
reklamsi lokasi bor
·
dukumentasi pemboran
1.1 daftar periksa
pemboran mencakup sebagai berikut :
·
bahan bakar untuk mesin
rig dan pompa air
·
pekerja lokal yang cukup
untuk memastikan perpindahan mesin rig dan perlengkapan tidak tertunda
disebabkan kurangnya personil dilapangan, dan memudahkan pengaruh sosial di
lingkungan pekerjaan
·
semua lubang yang
selesai dilakukan pengeboran sebaiknya di lakukan logging sesuai standart, agar
terciptanya data hasil pemboran yang baik dan benar.
·
"core box"
yang cukup untuk penyimpangan sampel dari perolehan inti bor yang sesuai dengan
diameter inti bor yang digunakan., kantong plastik untuk pengepakan conto dan
penandaan label conto.
·
fasilatsa/ruangan untuk
penyimpanan dan pengumpulan core bos.
1.2 diagram alir
pemboran adalah sebagai berikut :
diagram alir pemboran
ini adalah sebagai ilustrasi yang harus diikuti oleh
pengawas/geologist/wellsite untuk setiap lubang pemboran.
1.3 persyaratan
pemboran inti (full core metode)
dalam pemboran inti
harus digunakan core barrels dan split dengan sistem tripel, dimana core barrel
dalam setiap 1 unit mesin bor/rig harus menyediakan 2 unit core barrels, hal
ini dikarenakan pada saat pengambilan 1 conto dari core barrels A, core barrels
B dapat melanjutkan pekerjaan lebih cepat tanpa menunggu dan mengindari
runtuhnya lubang bor.
1.4 tujuan pemboran
tujuan penggunaan
pemboran sangat umum, tergantung pada jenis pekerjaan yang dibtuhkan pada saat
proyek, tetapi yang umum dalam tujuan pemboran adalah :
- kontrol stratigraphy
- Eksplorasi regional
dan detail
- pemboran di lokasi
tambang
dimana hal ini selalu
dipakai untuk pemboran geoteknik, pemboran eksplorasi, pemboran hidrologi dan
pemboran migas.
- kontrol stratigraphy :
adalah untuk menguji urutan stratigraphy secara penuh, lebih baik menggunakan
full corred dan logged, lapisan batubara disampel dan dianalisa, digunakn untuk
urutan dari lapisan sediment secara penuh dan mengenali semua interval batubara
(nama eam batubara setelah korelasi)
- ekplorasi regional :
adalah dengan jarak lubang bor adalah 1 km, harus di logged, menyediakan
budget pemboran untuk kedalaman > 100 mtr/lubang bor, semua lapisan batubara
harus di corred, dan semua batubara harus dianalisa laboratorium.
- pemboran tambahan :
adalah dengan mempersempit jarak lubang bor dengan jarak 500 mtr s/d 200 mtr
sehingga mempengaruhi pada tingkat ketelitian dalam perhitungan sumberdaya
batubara, harus di logged, semua lapisan batubara harus di corred dan di
analisa labaoratorium.
- berapa banyak harus di
corring : semua lapisan batubara harus di corring, jika melakukan metode
pemboran touch core akan berdampak pada tingkat ketelitian data yang sangat
urang akurat, tetapi lubang bor kembar dapat di terima dimana lubang pertama
dilakukan pemboran metode open hole lalu di logged, lalu lubang bor ke-2 akan
di corring pada saat10 mtr diatas batubara (dapat dilihat dari data logged),
batubara dianalisa untuk memenuhi standart dari cadangan yang akan ditambang,
dan dikontrol oleh budget
1.5 survey lubang
:
pada awalnya lubang bor
di tentukan dengan menggunakan Gps, penentuan survey lubang bor harus
dilaksanakan dengan konvensional, dimana survey lubang bor diikat pada bench
mark yang permanen
1.6 selubung lubang
:
selubung lubang bisa
digunakan dengan menggunakan lubang PVC sebagai "collar", disemen
sampai permukaan, diberi label secara permanen untuk kepentingan survey,
tiggi selubung diatas permukaan tanah dicatat di "driller log"
dan di beritahukan pada pengawas pekerjaan/geologist/wellsite
1.7 Reklamasi bor :
Kontraktor ataupun
subkontraktor bertanggung jawab untuk membersihkan lokasi bor termasuk membuang
ataupun menimbun semua sampah dan meratakan kembali kolam lumpur bekas kegiatan
pemboran, meneger lapangan memvertifikasi sebelum dilakukan pembayaran akhir
1.8 Dokumen pemboran :
Dokumen pemboran
meliputi :
·
kedalaman dari berbagai
jenis pemboran (contoh : blade bits, hammer dan pengeboran inti)
·
rata-rata penetrasi
pengeboran dan mata bor yang digunakan
·
jenis cairan (contoh :
polimer, bentonit dll) yang dipakai untuk sirkulasi atau kehilangan sirkulasi
selama pemboran
·
diameter dari lubang
bor, mata bor dan core jika teradapat perubahan
·
detail dari selubang
(casing) lubang bor dan tinggi pipa yang tergantung
·
core recovery dan alasan
jika ada lossse core
·
catatan dari driller
tentang kapan memotong batubara bagian atas dan bagian bawah
·
kedalaman pelapukan
·
kedalaman muka air
tanah, air yang masuk dan air yang hilang
2. GEOPHYSICAL LOGGING
·
Aspek umum
·
Prosedur Logging
·
Kualitas Log
·
Rekonsiliasi terhadap
geophysical log
·
Core recovery
a. Aspek Umum :
pekerjaan logging
biasanya terdiri atas natural gamma, caliper, long spaced density, ditambah bed
atau high resolution density (BRD atau HRD), semua lubang haru di logging tanpa
kecuali, jika tidak terdapat alat logging sebaiknya kegiatan pemboran di tunda.
b. Prosedur logging :
skala log umumnya untuk
total kedalaman pemboran 1:100 dan skala log terperinci umunya 1:20, kontraktor
logging harus menyediakan hard copy dan soft copy segera setelah pekerjaan
logging selesai dan lebih baik di lokasi lubang bor
kualitas log
Definisi Log
Skala Umum 1 : 100
Korelasi lapisan batubara
Skala Umum 1 : 100
Korelasi lapisan batubara
Detail Log
Lapisan Batubara
c. Rekonsiliasi terhadap geophysical logs : y logs akan
menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan batubara "bukan inti
core", digunakan untuk menghitung persentase dari core recovery
sebelum rig dipindahkan kelokasi yang akan dibor berikutnya, semua cored
interval diperbandingkan/rekonsiliasi terhadap y logs, hidh resolution density
digunakan untuk menentukon core recovery didalam interval batubara, ketebalan
batubara dan lapisan diantaranya (parting dan burden).
Pengenalan
Core Loss
d. Core Recovery : geophisiyal log adalah salah satunya kontrol
untuk core recovery dimana minimum core recovery harus > 90 %
untuk lapisan batubara dan > 80 % untuk lapisan bukan batubara, jika hal itu
tidak diperoleh pada saat melakukan cored, dan tidak mendapatkan alasan yang
layak, maka pemboran pada lubang bor harus dilakukan pemboran ulang.
Logs
Ketebalan Lapisan Batubara
e. Penanganan dan logging core : pengeluaran core daari core
barrel haruslah sebaik mungkin dan hati-hati, hasil cored disimpan pada
selubung, dilakukan logging core batubara, dan dilakukan pengambilan conto
batubara, pengepakan dan pengiriman conto untuk dilakukan analisa laboratorium.
Penanganan Core
Cara Pengukuran
Kedalaman Pemboran